![]() |
Camat Kembang Tanjong, Fauzi Harfa, kepada wartawan, amblasnya bangunan tersebut disebabkan air sungai meluap menerjang tebing sungai dari arah Gampong Jurong Bale, sebutnya Senin (23/1).
Selain itu juga akibat adanya rumpun bambu yang dibawa arus sungai dengan debit air yang kencang mengakibatkan tebing sungai terkikis hingga amblas.
Adapun Kedai yang amblas tersebut, lima pintu kedai milik Pemerintah Gampong Aron Asan Kumbang. Sedangkan lima pintu lainnya milik Hasbi Walidi, Murdani, Abdul Wahan dan milik Abdul Mutalib, sebutnya.
Semua kedai yang amblas terletak di area pinggir sungai Krueng Tiro, persisnya di Jalan Beureunuen-Kembang Tanjong, depan Meunasah Gampong Aron Asan Kumbang. Diketahui, Kedai-kedai tersebut sudah dibangun sekitar tahun 90-an.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materil diperkirakan mencapai Rp500 juta.
“Alhamdulillah sebelum kejadian ini terjadi para pemilik kedai sudah duluan memindahkan barang barang dagangannya sehingga masyarakat hanya rugi atas bangunannya saja sedangkan barang dagangan dan peralatan lainnya hanya sedikit saja rusak dan dibawa air,” kata Fauzi.
Sebelumnya, sambung Fauzi, Pemerintah Kecamatan Kembang Tanjong, sudah sering mengimbau kepada warga, jika terdapat benda-benda seperti batang pohon dan sebagainya di bantaran sungai agar segera dibersihkan agar aliran sungai lancar, tutupnya.
Di tempat terpisah di Gampong Baro, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie menerjunkan alat berat Excavator untuk membersihkan rumpun bambu yang jatuh melintang dalam sungai, pada Senin (23/1) pagi.
Derasnya aliran sungai akibat diguyur hujan dengan hantaman rumpun bambu membuat tanggul sungai Pulo Pisang dan badan jalan di Gampong Lhok Keutapang juga ikut amblas.
Kapolsek Pidie Iptu M.Yunus menyebutkan, hujan dengan Intensitas sedang dan deras yang berlangsung selama beberapa hari terakhir ini di Kabupaten Pidie, khususnya di wilayah Kecamatan Pidie berdampak Aliran di sungai Krueng Baro yang melintas Gampong Baro dan Pulo Pisang.
Untuk itu warga dibantu BPBD Kabupaten Pidie dan Muspika Pidie melakukan Netralisasi dengan memotong dan menyingkirkan bambu yang menghalang aliran sungai agar tidak menimbulkan banjir.
Derasnya aliran sungai akibat diguyur hujan, menyebabkan erosi Daerah Aliran Sungai Krueng Baro kian parah. Belasan rumah dan bangunan kedai yang letaknya tidak jauh dari bantaran sungai tersebut terancam amblas, ucapnya