![]() |
Korban pengeroyokan remaja asal Banda Sakti Lhokseumawe ini luka di bagian telapak kaki yang diduga akibat terkena senjata tajam dan memar di bagian pinggang. |
Sabernews.net | LHOKSEUMAWE - Seorang remaja berinisial RR (14) diduga dikeroyok sejumlah remaja lainnya di Lhokseumawe pada Minggu (29/1) sekitar pukul 01:30 WIB dini hari.
Namun tak butuh waktu lama, pada pukul 03.30 WIB, pihak polisi pun berhasil mengamankan 13 remaja diduga terkait perkara ini.
Dari hasil penyelidikan awal pihak kepolisian, 13 remaja yang diamankan, ada tiga di antaranya yang diduga terlibat langsung dalam insiden tersebut. Meski saat menghadang korban korban, mereka sekitar delapan orang.
Adapun inisial ke 13 usia 14 - 17 tahun yang semuanya warga Lhokseumawe, yakni MI (15), MU (14), TR (15), MN (17), NF (15), MH (14), MR (14), TH (15), FR (15), MF (14), ME (14), NB (16), dan TH (16).
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, melalui Kasat Reskrim AKP Zeska Julian Taruna Wijaya, menjelaskan dasarnya kasus ini berawal dari terjadi ejek- mengejek antar dua geng remaja di kawasan Kota Lhokseumawe.
"Saat itu, dua kelompok remaja berpapasan, sehingga terjadi saling mengejek yang membuat kelompok (remaja yang diamankan) emosi dan melakukan pencarian terhadap kelompok remaja lainnya," ujarnya.
Sekian lama dicari, kelompok remaja lainnya juga tidak ditemukan, sehingga tiba-tiba, mereka melihat korban yang sedang mengendarai becak seorang diri.
Berhubung diduga korban seorang dari mereka yang dicari, maka langsung dikejar, sehingga pengejaran berjumlah delapan orang dan menggunakan tiga sepeda motor, berhasil menghadang korban.
Selanjutnya membuat korban terluka di bagian telapak kaki.
"Namun hasil pemeriksaan awal, korban tidak terlibat dalam kelompok yang dicari oleh mereka. Jadi, kesimpulan awal, mereka salah sasaran," ujar Kasat Reskrim, yang didampingi Kanit Pidum Ipda Bagus Erdyanthoro S.Tr. K.
Begitu juga dengan hasil pemeriksaan awal, dari delapan remaja yang ikut menghadang, tiga di antaranya diduga langsung melakukan kekerasan terhadap korban.
Namun begitu, pihaknya masih terus mendalami kasus ini.
Untuk ke 13 remaja tersebut, hingga Minggu (29/1/2023) sore ini masih diamankan di Mapolres Lhokseumawe untuk proses pemeriksaan lanjutan.
Sebelumnya, Kapolsek Banda Sakti Iptu Faisal alias Abu Bangka, membenarkan kejadian kekerasan pada remaja tersebut.
Untuk kronologis kejadian, saat itu korban sedang mengendarai becak dan melintasi depan Kantor Imigrasi Lhokseumawe. Tiba-tiba dihentikan sekelompok remaja.
Namun korban langsung melarikan diri.Tapi baru melarikan diri sekitar tiga kilometer, korban pun dihadang sekelompok remaja yang terus mengejarnya.
Saat itulah terjadi insiden kekerasan, sehingga korban mengalami luka di telapak kaki yang diduga akibat terkena senjata tajam dan memar di pinggang.
Saat kejadian tersebut, warga yang melihat langsung menuju lokasi kejadian, membuat sejumlah remaja yang diduga sebagai pelaku melarikan diri.
Untuk korban, lanjut Iptu Faisal, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Sakinah. Tidak lama kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe.
Tidak lama setelah kejadian, orang tua korban membuat laporan polisi.
Setelah mendapatkan laporan, tim Polsek Banda Sakti dibantu personel Polres Lhokseumawe langsung melakukan penyelidikan, sehingga menemukan sekelompok remaja di kawasan Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan.
Ke 13 remaja kelompok itu diamankan. "Bersama mereka kita juga menyita enam senjata tajam, seperti celurit, parang, dan lainnya," ujar Iptu Faisal.
Selanjutnya, ke 13 remaja tersebut langsung dibawa ke Mapolsek Banda Sakti. Tidak lama kemudian, dibawa ke Mapolres Lhokseumawe, untuk proses hukum lanjutan.(SI)